MAKALAH
ILMU LOGAM
Disusun Oleh :
Nama
: Agung Sandi Prakasa
NIM : 120401056
Jurusan : Teknik Mesin
DEPARTEMENT MECHANICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU)
2012/2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya
bisa menyelesaikan makalah tentang Logam untuk penyelesaian tugas dari mata
kuliah Material Teknik.
Saya mengucapkan
terimakasih kepada semua yang telah membantu pembuatan makalah ini, sehingga
makalah ini bisa selesai dan insya Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran
Material Teknik.
Walaupun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya berharap kepada Bapak Dosen untuk
memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah tentang Logam ini.
Sebagai penulis dari
makalah ini saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya
saya mengucapkan atas perhatian dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.
Medan, Sumatera Utara , Desember 2012
Penulis
Agung Sandi Prakasa
DAFTAR ISI
Kata pengantar
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan
1.2 Tujuan penulisan
1.3 Metode penulisan
2. PEMBAHASAN
2.1 Defisi logam dan non logam
2.1.1 Pengertian logam (ferro)
2.1.2 Pengertian non logam (non ferro)
2.2 Macam-macam logam ferro
2.3 Macam-macam logam non ferro
2.4 Klasifikasi logam
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar belakang penulisan
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam
berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling
mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama
dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang
terkandung di dalam logam tersebut.
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan
detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini
dan semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi
(ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni,
melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan
persenyawaan antara besi dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di
hasilkan dari pertambangan.
Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita
jumpai dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang
bahan-bahannya sebagian dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai
kerangka baja dan juga di tempat penampungan besi-besi bekas, yang nantinya
besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.
- Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
- Menyampaikan definisi logam dan non logam
- Menyampaikan jenis-jenis logam dan klasifikasi logam
- Menyampaikan sifat-sifat logam
- Menyampaikan kegunaan logam
- Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah
:
- Buku pengetahuan dasar teknik mesin, dimana penulis berusaha memperoleh kerangka isi dengan buku yang relevan.
- Buku catatan di SMK, dimana penulis menambah pembahasan isi dengan mater-materi yang telah ada dalam buku catatan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
- Definisi Logam dan Non Logam
2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)
Logam ferro adalah suatu logam
paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan
suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka
dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen
kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4%
dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai
untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis
tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga,
seng, timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam
lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram,
tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium,
beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
- Dapat ditempa dan diubah bentuk
- Penghantar panas dan listrik
- Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi
murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan
teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar
(korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C),
silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut
harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara
garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak
dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat
ditempa.
- Table jenis dan klasifikasi logam
no
|
Klarifiskasi
|
Jenis
|
bentuk
|
Pemakaian contoh dalam bangunan
|
1
|
Logam mulia
|
Emas, perak dsb.
|
Batangan
|
Aksesoris, interior.
|
2
|
Logam setengah mulia
|
Air raksa
|
cair
|
Patri
|
3
|
Logam biasa berat >30 kg/dm3
|
Nikel, kobalt
|
Butiran, batangan
|
Campuran baja, konstruksi luar beton
|
4
|
Logam biasa ringan <30 kg/dm3
|
Besi tuang
Plumbum(timah hitam)
|
Plat blok
|
Pengunci, pengantung landasan isolasi
|
5
|
Logam campuran
|
Baja
Kuningan
|
Plat, profil, batangan, tempa, gelombang
plat, blok
|
Hubungan dak standar
dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding,
lantai
Penggantung, kunci, kran.
|
·
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh
campuran logam yang lain.
Campuran logam
|
Pengaruh terhadap sifat-sifat baja
|
|
Menambah
|
Mengurangi
|
|
Karbon (C)
|
Kekokohan, kekerasan, sifat pengerasan
|
Titik lebur, keuletan, regangan sifat
mengelas dan menempa
|
Silisium (Si)
|
Menambah elastisitas, kekokohan,
kekerasan dan daya tahan karat
|
Sifat mengelas
|
Fosfor (P)
|
Leburan encer
|
Rengangan dan daya kekuatan pukul
|
Sulfur (S)
|
Lebaran kental, serpihan mudah patah
|
Daya kekuatan pukul
|
Mangan (Mn)
|
Kekerasan, kekokohan, daya kekuatan
pukul dan daya keausan
|
Sifat membuat serpih
|
Nikel (Ni)
|
Keuletan regangan, kekokohan, daya tahan
karat, tahan listrik dan suhu tinggi
|
Pegangan oleh suhu tinggi
|
Khrom (Cr)
|
Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat,
suhu tinggi dan ketajaman
|
regangan
|
Varadium (V)
|
Daya tahan lama, kekerasan dan keuletan
|
Daya tahan suhu tinggi
|
Molibdenium (Mo)
|
Kekerasan daya tahan lama
|
Regangan dan sifat menempa
|
Kobalt (Co)
|
Kekerasan, ketajaman
|
Keuletan mengurangi daya tahan suhu
tinggi
|
Wolfram (W)
|
Kekerasan, kekokohan, daya tahan karat,
suhu tinggi dan ketajaman
|
regangan
|
· Table perubahan struktur logam
Sistem pengubahan
|
Cara
|
Hasil
|
Pemanasan
|
Logam dipanaskan,
kemudian dibiarkan dingin dengan sendirinya
|
Struktur logam
berbentuk baru dan logam jadi lebih lemah
|
Pendinginan kejut
|
Logam di panaskan,
kemudian didinginkan cepat dalamn air atau oli
|
Menambah kekokohan
|
Pengerasan
|
Logam dipanaskan,
kemudian didingikan sedenikian rupa sehingga pengerasan merata
|
Menambah kekerasan dan
ketajaman
|
Tempering
|
Logam yang telah
diperkeras dipanaskan pada suhu 180o-300oC
|
Menambah elastisitas
|
Tempering kejut
|
Logam yang telah
diperkeras dipanaskan pada suhu450o-700oC
|
Mempertinggi batas
regang
|
Pelapisan nitrogen
|
Pengerasan dilakukan
dalam oven dengan semprotan nitrogen
|
Memperkeras permukaan
logam dan daya tahan karat
|
Pelapisan karbon
|
Pengerasan dilakukan
dalam oven dengan pelapisan karbon sehingga mempengaruhi permukaan logam
|
Memperkeras tepi dan
inti logam tetap lunak
|
2.1.2 Pengertian Non Logam (Non Ferro)
Logam
Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang
secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam
jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis
logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan
baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu
produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung
teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum
digunakan dan lain-lain.
Logam
non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan
logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro
ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun
dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan
suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang
mempunyai sifat-sifat, yaitu :
- Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi)).
- Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah (keramik)).
2.2 Macam-Macam Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti
pada table dibawah ini :
- Ikhtisar logam
Nama
|
Komposisi
|
Sifat
|
Penggunaan
|
Besi tuang
|
Campuran besi dan karbon (4%)
|
Rapuh, tidak dapat di tempa baik untuk
dituand sukar diles
|
Alas mesin, badan ragum, bagian-bagian
mesin bubut, blok silinder, cincin perak, meja datar
|
Besi tempa
|
Campuran besi murni (99%) sedikit besi
rongsokan
|
Dapat ditempa, liat, tidak dapat diruang
|
Kait keran, landasan kerja plat, rantai
jangkar
|
Baja lunak
|
Campuran besi dan karbon (0,1%-0,3%)
|
Dapat ditempa, liat
|
Mur, baut, pipa, sekrup
|
Baja karbon sedang
|
Campuran besi dan karbon (0,4%-0,6%)
|
Lebih kenyal
|
Poros, rel baja, paron
|
Baja karbon tinggi
|
Campuran besi dan karbon (0,7%-1,5%)
|
Dapat ditempa, dapat disepuh, mudah
ditempa
|
Perlengkapan mesin bubut, perlengkapan
mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel
|
Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel)
|
Baja karbon tinggi di tambah nikel/
kobalt, khrom / tungken
|
Rapuh, dapat disepuh, keras, dapat
dimudakan, tahan suhu tinggi
|
Mesin bubut, mesin frals, mesin bor, dll
|
Pengaruh karbon terhadap sifat logam
Dapat digolongkan sebagai berikut :
- Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
- Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
- Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
- Pengaruh kadar zat arang dalam besi
- Zat asam
Terdapat pula dalam
udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya 1%
helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat
menyebabkan logam besi rusak.
- Oksid
Persenyawaan antara zat
asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu besi
merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris, Rusia).
Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat asam
dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
- Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat carbonium
(zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman, Austria)
- Zat arang
Unsur ini sangat penting
untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang grafit. Zat
arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu, arang
batu (batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik banyak
atau sedikit. Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang
mempunyai sifat-sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk
logam murni, tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih
tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
2.3
Macam-Macam Logam Non Ferro
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry
adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry
adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al),
timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang
digunakan dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam
tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :
- logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
- logam mulia/murni : emas, perak, platina
- logam ringan : alumunium, barium, kalsium
- logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
- logam radio aktif : radium dan uranium.
- Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan
sedikit mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat
mekanik baik, tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu
dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik
cair 1,083° C, serta dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding
bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara
800°C-900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam
keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat
direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas
sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga,
yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan
pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
- Mangan, Manganese (Mn)
Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat
kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah
ukuran. Kegunaannya adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja
konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan
tarik dan tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan
yang menginginkan ketahanan ukuran.
- Nikel, Nickolium (Ni)
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C
dengan kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan
tahan korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur
bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta
hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum
dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai
Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat
kedokteran.
- Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan
ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan
amunisi dan persenjataan.
- Alumunium (Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam
ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar
panas, tahan karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan
bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil
kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor dan
kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai
kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa
mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
- Magnesium(Mg)
Magnesium
ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik
cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan
karakteristiknya sama dengan Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
- Kobalt (Co)
Cobalt
(Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair
1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel
serta element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian
pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
- Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)
Timah
putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek
dengan titik
cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-sifatnya yaitu
titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan
dan kekuatan sangat rendah dan tergolong logam lunak serta daya tahan korosi
cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat
dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat dibuat
kaleng makanan.
- Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah
Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³
dengan titik
cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti
radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang
disebut “Gelena” dengan kadar yang sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam
adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas
(dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan
panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat
tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap ,
pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat,
alat-alat dan saluran dalam industri kimia.
- Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten,
Wolfram (W) memiliki
titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat keras
dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur
tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk
didih 5900°C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja
perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.
Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang
kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas
dan tabung sinar X.
- Seng, Zincum (Zn)
Seng
(Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419ºC, sangat
lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan
temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini
masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam
terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang atau asam arang).
Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng karbonat (Galmei).
Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan
pada suhu 130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling
serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan
jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi
besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan disemprotkan
membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan
alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk
membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu dan karburator.
- Khrom, Chromium (Cr)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit
(FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca
tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah titik lebur 1550°C dengan
titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-asam
seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam
baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi
dan unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan
khrom sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk
paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut
khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja
konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.
13.
Boron (B)
Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan
Boron-Carbide sangat keras dan tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian
Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam
keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka
(rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan
sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta
permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya
dilakukan dengan proses Sintering.
14. Cadmium
(Cd)
Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan
sifatnya sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai
bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat dari Cadmium
terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng (Zn), Cadmium
digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah pada
Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan
pelindung pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Iridium
(Ir)
Iridium (Ir) ini
disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum
yang memiliki titik cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
16. Platinum
(Pt)
Platinum
(Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat
mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan
memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung Oxide atau tar
dalam udara bebas. Platinum sangat cocok digunakan dalam paduan dengan Iridium
yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum terdapat dalam paduan logam
mulia serta endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh melalui
proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
2.4 Klasifikasi Logam
Klasifikasi
ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya adalah logam transisi dapat
melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron
pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik
akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi
adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
2. Ikatan
logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan
dengan kristal logam magnesium.
Berdasarkan
unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan
logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan
logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya
dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah dicampur atau ditambah dengan
unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau paduan. Alloy
terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak
saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu
alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy selitan bila jari-jari atom unsur
yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila
jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari atom logam.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:
Secara umum dalam dunia pendidikan terutama bagi mereka yang mengambil
jurusan teknik mesin. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat penting untuk mengetahui
kandungan-kandungan dan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu besi (Ferro) dan
bukan besi (non Ferro). Dan juga untuk mengetahui sifat-sifat dan kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008